Asal Mula Penghuni Gumi Sasak Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Asal Mula Penghuni Gumi Sasak Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat
Asal Mula Penghuni Gumi Sasak Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Swarariau.com, Sejarah dan Budaya  – Gumi adalah sebutan yang ada dimasyarakat Suku Sasak untuk menyebutkan kata ‘Bumi’ atau ‘Land’.

 

...jadi...

 

Gumi Sasak atau Tanah Sasak (Land of Sasak) didefenisikan sebagai tempat dimana suku Sasak berasal dan merupakan sebutan dari Pulau Lombok.

 

Tragedi dalam uraian sejarah panjang tentang Suku Sasak memang banyak yang tidak tertuliskan namun cerminan dari sejarah ini terungkap dari penemuan-penemuan benda sejarah yang dapat untuk disimpulkan menjadi benang merah untuk ditarik menjadi sebuah kesimpulan.

 

Kok nggak dicatat ya…

 

Menjadi sebuah catatan sejarah bahwa kala suku Sasak berada dalam Zaman Prasejarah dimungkinkan mereka belum mengenal huruf atau sebuah peradaban baca tulis.

 

Kesimpulan ini diambil dari tidak ada temuan atau keterangan-keterangan benda dari zaman prasejarah dalm bentuk tulisan atau tertulis.

 

Penumuan para peneliti arkeologis hanya menemukan benda-benda berupa tengkorak, tulang belulang manusia purba, beberapa peralatan dan senjata sederhana serta jejak-jejak pada alam.

 

Masa sebelum mereka mengenal tulisan ini dikenal dengan masa Prasejarah. Setelah mereka mengenal tulisan masuk dalam priode zaman sejarah.

 

Ada keunikan tersendiri tentang kehidupan nenek moyang dari Gumi Sasak. Mereka yang menempati Gumi Sasak ini  memiliki ciri khas yang agak sedikit berbeda dengan suku-suku lainnya yang ada di Indonesia.

 

Menurut hasil penelitian, kekhasan yang dimiliki oleh mereka yang menempati Pulau Lombok adalah pada struktur dan model budaya yang kini berkembang dikalangan suku Sasak.

 

Sebenarnya belum ada informasi yang akurat dari beberapa penemuan oleh masyarakat.

 

Hal ini dikarenakan belum ada penelitian tingkat tinggi yang menggunakan teknologi seperti Radiosotop.

 

Beberapa kesimpulan yang diambil terkait eksistensi dan perjalanan panjang suku Sasak ini, kesimpulan ini hanya berdasarkan pada cerita-cerita rakyat, babad lontar, barang-barang peninggalan masa lampau serta beberapa hasil penemuan artefak atau bukti arkeologis di kawasan Pulau Lombok.

 

Misalanya ada beberapa penemuan di Gunung Piring, desa Truwai kecamatan Pujut,.Lombok Selatan oleh Proyek Penggalian dan Penelitian Purbakala Jakarta pada tahun 1976.

 

Nah, penemuan ini mampu memberikan gambaran tata cara kehidupan masa lampau. Misalnya cara mereka mendapatkan makanan atau tata cara kehidupan lainnya.

 

Misalnya ada penemuan Periuk utuh yang menggambarkan bagaimana tata cara mereka memasak saat itu, ada kulit kerang yang mungkin adalah bekas sisa lauk pauk mereka. Selain itu ditemukan kereweng, kerangka manusia, fragmen logam dan binatang.

 

Penemuan-penemuan lainnya juga terdapat penemuan benda dalam bentuk Arca Awalokiteswara, nekara dan batu nisan yang berhuruf china dan Arab.

 

Pada periode ini bisa disimpulkan bahwa Kelompok masyarakat Sasak pada saat itu sudah pernah menjalin hubungan dengan dunia luar. 

 

Periode ini dikatagorikan diperkirakan oleh para peneliti prasejarah sebagai akhir zaman perunggu.

 

Penelitian panjang yang dilakukan oleh para peneliti arkeologist menelurkan pendapat bahwa kelompok manusia yang hidup di Pulau Lombok bagian selatan memiliki kebudayaan yang sama dengan penghuni dari Gua Tabon, Vietnam Selatan.

 

Menurut Drs. M. M. Sukarto dan Prof. Solheim, Seorang peneliti dan Guru Besar dari Universitas Hawai, mengatakan bahwa kebudayaan yang pernah berkembang di Gunung Piring, yang pernah ditemukan beberapa benda sebagi bukti sejarah ini termasuk ke dalam Shan Huyn Kalanny Tradition.

 

Informasi yang kita ketahui bahwa jenis masnusia purba yang hidup di Indonesia merupakan jenis Homo Sapiens.

 

Para peneliti sepakat membagi jenis manusia purba ini kedalam dua ras. Yaitu ada Ras Mongoloid dan Ras Austromelanesoid.

 

Penyebaran kedua Ras ini berada di berbeda tempat. Misalnya:

 

Ras Mongoloid,

Ras ini juga dikatakan sebagai Ras Melayu – Indonesia. Penyebaran Ras ini berlokasi di Indonesia bagian barat seperti Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.

 

Ras Austromelanesoid,

Sedangkan untuk Ras Austromelanesoid tersebar di kawasan Indonesia bagian timur terutama kawasan Irian Jaya dan pulau-pulau yang ada sekitarnya.

 

Menurut kajian para arkeologist bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mulai menyusuri lembah-lebah sungai Vietnam dan Thailand.

 

Kehidupan kala itu yang berpindah-pindah  hingga pada akhirnya sampai ke semenajung Malaya.

 

Masuknya mereka ke kawasan Nusantara dengan menggunakan perahu bercadik yang kemudian mendarat dikawasan Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Bali, Nusa tenggara yang dimulai dari Lombok hingga mereka sampai ke Flores dan Sulawesi Selatan.

 

Jadi dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan dari mana asal mauasa manusia yang pernah menghuni Pulau Lombok pada masa prasejarah ini.

 

Kini, penduduk Pulau Lombok sudah bercampur dengan penduduk-penduduk yang berasala dari daerah lainnya yang kemudian menetap dan menjadi warga Lombok.

 

Adapun mereka berasal dari Bali yang terlihat dari banyaknya bangunan ‘Pura’ tempat peribadatan mereka serta persatuan-persatuan keluarga Hindu-Bali.

 

Sebagian dari mereka adalah yang berasal dari Sulawesi selatan yang mendiami kawasan pesisir, ada yang berdatangan dari Pulau Jawa, Kalimantan dan kelompok suku minoritas lainnya yang berbaur secara harmonis dengan suku asli Pulau Lombok yaitu Suku Sasak.

 

Inilah sekilas tentang sejarah Zaman Prasejarah Dan Asal Mula Penghuni Gumi Sasak Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat