Bansos Covid-19 Ala Risma Bakal Beda di Januari 2021, Akan Seperti Apa Penyalurannya?

Bansos Covid-19 Ala Risma Bakal Beda di Januari 2021
Bansos Covid-19 Ala Risma Bakal Beda di Januari 2021


Swarariau.com, Jakarta
-- Sempat heboh dengan penangkapan Menteri Sosial Juliari Batubara, kini Indonesia memiliki Menteri Sosial yang baru.

Sosok ini sudah tidak asing!

Beliau adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sosok ini sagat 'sering' melakukan terobosan-terobosan untuk memangkas birokrasi yang terkesan berbelit dan lamban.

Lalu, bagaimana dengan posisi 'Menteri Sosial RI' ini? Apakah Ibu Risma juga akan melakukan terobosan baru untuk mempercepat kinerja di Kementerian Sosial Republik Indonesia?

Penelusuran kami dari beberapa sumber mengungkapkan jika Menteri Sosial yang baru ini, Ibu Tri Rismaharini memastikan akan menerapkan sebuah pola yang 'baru' dalam penyaluran bansos covid-19 di Januari 2021.

Meski sempat 'kaget' lantaran besarnya anggaran di Kemensos, "duitnya buanyak sekali" katanya saat ditanya wartawan belum lama ini.

Risma menegaskan bantuan sosial tunai mulai Januari 2021 bakal langsung diantar petugas pos ke alamat masing-masing penerima.

Para penerima bantuan sosial tak perlu lagi mengantre di kantor pos.

Dana bantuan sosial tunai tersebut bakal diantar petugas pos ke rumah penerima.

Selain itu, ke depan bantuan sosial Kemensos tidak akan diberikan dalam bentuk cash tunai ataupun sembako.

Namun bantuan tunai tersebut ditransfer ke nomor rekening penerima bantuan atau diantar langsung petugas ke alamat penerima.

Langkah tersebut selain untuk mencegah terjadinya kerumunan juga untuk mengurangi adanya kecurangan.

Sementara itu untuk data penerima bantuan, Kemensos akan mengkroscek atau mencocokkan langsung ke pemerintah daerah untuk pembaharuan data penerima bantuan.

Tri Rismaharini alias Risma juga mengaku kaget dengan anggaran Rp 1,3 triliun yang digunakan untuk perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada 2021.

"Yang aku kaget itu duitnya buanyak sekali!" ujar Risma saat diwawancarai wartawan di Surabaya (25/12/2020).

Langkah tersebut selain untuk mencegah terjadinya kerumunan juga untuk mengurangi adanya kecurangan.

Sementara itu untuk data penerima bantuan, Kemensos akan mengkroscek atau mencocokkan langsung ke pemerintah daerah untuk pembaharuan data penerima bantuan.

Tri Rismaharini alias Risma juga mengaku kaget dengan anggaran Rp 1,3 triliun yang digunakan untuk perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada 2021.

"Yang aku kaget itu duitnya buanyak sekali!" ujar Risma saat diwawancarai wartawan di Surabaya (25/12/2020).

Risma pun berupaya untuk mengontrol keuangan Kemensos baik dari APBN maupun Non-APBN.

Ke depan Risma ingin menciptakan sistem elektronik untuk mencegah terjadinya permainan anggaran.

Tri Rismaharini mengaku memiliki cara khusus yang nantinya akan diterapkan guna mencegah terjadinya tindakan korupsi di lingkungan Kemensos.

Risma mengaku masih harus mendiskusikan langkah tersebut di kalangan internal agar dapat berjalan baik nantinya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan bantuan sosial tunai mulai Januari 2020 akan langsung diantar petugas ke alamat masing masing penerima tanpa harus mengambilnya ke kantor pos.

Menurut Risma, program bantuan sosial tunai yang biasanya dapat diambil masyarakat di kantor pos kini akan diantar langsung oleh petugas pos ke alamat penerima bantuan, tanpa masyarakat harus berbondong-bondong ke kantor pos.

Ke depan bantuan sosial tersebut tidak akan diberikan dalam bentuk cash  tunai ataupun sembako, namun akan ditransfer ke nomor rekening penerima bantuan ataupun diantar langsung oleh petugas ke alamat penerima.

Risma Tak Ubah Kebiasaan


Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma bercerita tentang kebiasaannya selama menjadi Wali Kota Surabaya.

Yakni terkait dengan mobil pengawal yang biasa membuka jalan bagi pejabat atau disebut voorijder, hingga kebiasaan masuk paling pagi hingga pulang paling malam.

Pengalaman Risma tersebut disampaikan kepada para pegawai Kemensos saat acara sertijab Menteri Sosial di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).

Risma bahkan mengaku akan tetap menerapkan kebiasaan yang sama saat bertugas sebagai Mensos.

Mobil Pengawal di Belakang


Risma meminta mobil pengawal yang biasa membuka jalan bagi pejabat atau disebut voorijder berada di belakangnya di saat blusukan.

Hal itu sudah menjadi kebiasaan Risma ketika menjadi Wali Kota Surabaya selama 10 tahun.

Risma pun memaparkan alasan mengapa mobil pengawal harus di belakang mobil yang ditumpanginya.

Risma mengaku, tidak ingin mengubah kebiasaan itu. Alasannya, dia kerap blusukan secara tiba-tiba.

Risma juga kerap berhenti ketika melihat ada orang yang kesusahan di pinggir jalan.

Kebiasaan itu tidak akan diubah, meski Risma kini menjabat sebagai Mensos.

"Saya ngomong nanti voorijder-nya (mobil pengawal) di belakang. Kenapa? Soalnya saya kalau lihat sesuatu saya berhenti," cerita Risma saat memberi sambutan pada acara sertijab Menteri Sosial di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

"Pernah di sini saya sampai muter tiga kali. Orang itu kenapa ya? Tidur deket sampah. Muter sampai 3 kali aku enggak kuat, enggak bisa, aku turun. Kenapa? Ternyata dia kelaparan," sambungnya.

Risma menceritakan, kendaraan voorijder kerap meninggalkannya saat dirinya tiba-tiba berhenti di tengah jalan untuk blusukan.

Sehingga, dirinya meminta agar kendaraan voorijder berada di

belakang, demi menyesuaikan pergerakan dirinya saat blusukan.

"Makanya nanti kalau voorijder-nya di depan, saya berhenti, ketinggalan voorijder-nya. Ini karena memang saya tidak mau berubah. Saya pengin tetap jadi Risma," ucapnya.

Datang Paling Pagi, Pulang Paling Malam

Tidak hanya itu, Risma juga menyampaikan bahwa dirinya akan datang paling pagi selama menjabat sebagai menteri.

Risma mengatakan kebiasaan tersebut telah dilakukannya sejak duduk di bangku sekolah hingga menjabat Wali Kota Surabaya.

"Teman-teman enggak usah kaget kalau saya datangnya pagi sekali. Itu sudah kebiasaan dulu kala sejak sekolah," akunya.

Risma meminta jajaran Kemensos untuk tidak sungkan kepada dirinya yang akan tiba paling pagi.

Bagi Risma, yang penting jajarannya tidak datang terlambat dalam menjalankan tugas.

"Enggak usah sungkan teman-teman. Kalau teman-teman datangnya, yang penting enggak terlambat, itu enggak masalah," kata Risma.

"Enggak usah sungkan sama saya. Di kantor itu, saya bakal datang paling pagi, pulang paling malam. Kalau waktunya selesai terus pulang, ya enggak apa-apa," tambahnya.

Dirinya mengaku tidak akan mengubah kebiasaannya tersebut, demi menjalankan tugas memenuhi kesejahteraan masyarakat.

"Mohon maaf, karena saya enggak mau berubah. Saya ingin tetap jadi Risma," paparnya.

Sumber: Tribunnews.com