Proses Pembentukan Muka Bumi: Dari Teori Pasang Surut Gas Hingga dalam Perspektif Islam

Swarariau.com, Pengetahuan Umum -- Bumi adalah salah satu dari anggota tata surya yang memiliki penhuni bernama manusia. Meskipun saat ini banyak para ilmuan yang sedang mengadakan penelitian ke Planet Mars dan Bulan agar supaya dapat dapa di huni seperti Bumi.

 

Namun, seperti apakah Proses pembentukan Muka Bumi ini?

 

Satu pertanyaan yang hingga saat ini memunculkan banyak teori tentang proses terbentuknya Bumi. Nah, berikut ini tim swarariau.com merangkum teori-teori tentang Proses Pembentukan Muka Bumi,

 

1. Proses Pembentukan Bumi: Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

proses-terbentuknya-muka-bumi
Proses Pembentukan Muka Bumi

 

Nah, 

 

Pada teori pertama tentang prosen pembentukan muka bumi ini sering disebut dengan Teori Pasang Surut Gas. 

 

Teori ini mulai diperkenalkan oleh dua orang ilmuan  bernama James Jeans dan Harold Jeffrey sekitar tahun 1918.

 

Jadi, Pada teorinya, mereka menceritakan dan menuliskan bahwa pada hitungan ratusan juta tahun yang yang telah lewat ada sebuah kejadian ketika terjadi sebuah proses bintang yang mulai mendekati matahari.

 

Dalam proses ini mengakibatkan terjadi pasang surut pada tubuh matahari dan hal ini yang mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung raksasa pada tubuh matahari.

 

…kemudian dituturkan bahwa,

 

Pada Gunung-gunung tersebut berproses sebuah kejadian yaitu lidah pijar dengan merentang panjang. Lalu, lidah pijar ini menyusun perapatan gas-gas yang lantas terpecah belah. 

 

Akhirnya, terbentuklah benda-benda yang anda kenal sebagai planet, salah satunya yakni bumi.


2. Proses Pembentukan Bumi: Teori Bintang Kembar

teori-bintang-kembar
Proses Pembentukan Muka Bumi

 

Terori selanjutnya yang mengungkapkan bahwa proses bumi terbentuk adalah Teori bintang kembar. Teori ini dikemukakan oleh ilmuan bernama Astronom, RA. Lyttleton. 

 

Nah, dalam teori yang satu ini disebutkan bahwa terdapat dua bintang kembar di dunia ini sebelum selanjutnya menjadi planet-planet.

 

Dalam teorinya menyatakan bahwa bintang itu meledak. Setelah terjadi proses ledakan bindtang ini menimbulkan serpihan-serpihan. 

 

Dan sebaran serpihan-serpihan inilah yang hingga akhirnya menyebabkan terbentuk menjadi planet.

 

Dalam kajian teori ini, matahari dianggap sebagai bintang kembar yang tidak meledak.

 

Atas penjelasan inilah sehingga planet yang tercipta dari ledakan bintang-bintang tadi yang kemudian mempunyai gaya gravitasi tinggi dan mengelilingi matahari, dah proses gravitasi seperti inilah yang terjadi pada bumi yang kita huni.

 

3. Proses Pembentukan Bumi:  Teori Nebula (Kabut)

teori-nabula
Proses Pembentukan Muka Bumi

 

Sebuah Teori bernama Teori Nabula, teori ini juga menjelaskan tentang bagaimana proses pembentukan muka bumi.

 

Teori Nabula ini pertama kali di ungkapkan oleh dua ilmuwan, yaitu Immanuel Kant sekitar tahun1753 dan kemudian dilanjutkan lagi oleh ilmuwan bernama Petere de Laplace sekitar tahun 1796.

 

Dalam penjelasan Teori nebula  mengaitkan proses pembentukan muka bumi dengan kabut.

 

Teori Nabulan juga biasa disebut dengan nama lain yaitu teori Kant-Laplace. Dalam teori ini Teori ini memberikan penjelasan bahwa langit dan tata surya bermula dan berproses panjang dari dari kabut. Kabut itu berisi gas hidrogen.

 

…Penjelasan Teori Nabula selanjutnya mengatakan,

 

Pada Suatu waktu, kabut itu akan berproses dan berputar dengan sangat cepat dan kencang. Mereka menggambarkan hal ini laksana pusaran angin.

 

Nah, dari sana lah, berawal terbentuk bulatan besar, yang mempunyai gaya gravitasi, yakni matahari.

 

jadi,

 

Pada kejadian dan Kabut lainnya juga berproses denga cara yang sama dengan teknik yang diucapkan diatas. 

 

Maka dengan proses-prose ini Jadilah planet-planet dan salah satu dari planet tersebut bernama bumi yang kini kita tempati ini. Bagaimana, anda yakin dengan teori ini?

 

4. Proses Pembentukan Bumi: Teori Big Bang 


 

Teori Bang Bang mungkin menjadi teori yang paling popular dan yang sering kita dengan penyebutan nama teori ini.

 

Nah, kita semua paham bahwa bumi adalah satu-satunya planet di alam semesta yang dapat dihuni oleh makhluk hidup.

 

Selain bumi tak ada planet lain yang dapat memberikan kehidupan bagi manusia. Walaupun penelitian para ahli masih sedang berlanjut dan mencari cara bagaimana agar planet-plante lainya dapat dihuni manusia layaknya Bumi.

 

…Kita tunggu saja hasilnya!

 

nah, dalam teori yang kita kenal Teori Bang Bang ini, mengungkapkan bahwa alam semesta ini ada gumpalan kabut-kabut raksasa yang berputar pada poros nya. 

 

Saking cepatnya, sampai-sampai menyebabkan sejumlah terlepas dari pusatnya.

 

Teori ini junga mengungkapkan bahwa terdapat juga bagian besar yang menyusun cakram raksasa. Cakram raksasa ini meledak yang kemudian kembali menyusun nebula. Nebula (asap) ini mendingin sekitar 4.6 miliar tahun.

Nah, dari proses ini maka selanjutnya berprose dan terbentuklah Bima Sakti. Namun, bagian-bagian kecil dari kabut raksasa mendingin dan memadat sampai akhirnya menjadi planet-planet, salah satunya bumi yang anda tempati sekarang.

terori-big-bang
Proses Pembentukan Muka Bumi

 

…Teori paling komprehensif,

 

Jadi, sudah sejak lama teori yang disebut Big Bang atau Dentuman Besar dan dikonversikan sebagai penyebab terbesar bagaimana proses awal terbentuknya alam semesta pada nyaris 14 miliar tahun lalu.

 

Nah, jika kita bersumber atau berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta. Kondisi awalnua adalah dalam suasana sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus sampai mendingin pada masa-masa ini.

 

Untuk Istilah Big Bang ini diperkenalkan istilah sebagai dasar acuan dalam sebuah proses panjang terbentuknya alam semesta sebab astronom Inggris, Fred Hoyle.

 

Kala itu, pada tanggal 28 Maret 1949, Ilmuan Hoyle sempat membuat sebuah pernyataan atau ungkapan yang sangat reaksional dan sangat kontroversial dalam siaran BBC, Ia membuat sebuah pernyataan bahwa "semua permasalahan alam semesta yang dibuat dalam satu ledakan besar pada masa-masa tertentu di masa lampau" tidak masuk akal.

 

Setelah Perang Dunia II, tercatat ada dua model kosmologis yang memungkinkan. Satunya ialah "teori keadaan tetap" ala Hoyle, yang berpendapat dan kemudian mengemukakan bahwa materi-materi baru tercipta saat alam semesta terlihat mengembang.

 

Sedangkan model lainnya ialah teori Lemaitre yang mengenalkan "nukleosintesis ledakan dahsyat" (Big Bang Nucleosynthesis atau BBN).

 

Ironisnya, malah Hoyle-lah yang melahirkan istilah Big Bang dengan merujuk pada teori Lemaitre. Hoyle lantas memberikan sumbangsih yang besar terhadap usaha semua fisikawan untuk mengetahui nukleosintesis bintang, yang adalahlintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur enteng secara reaksi nuklir.

 

Setelah penemuan radiasi gelombang mikro kosmis pada tahun 1964, banyak sekali ilmuwan mulai menerima bahwa sejumlah skenario teori ledakan dahsyat memang pernah terjadi.

 

Dalam kajian Islam, juga terdapat bagaimana proses terbentuknya Bumi dala Qs. An-Nazi’at: 27-33: 


“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? [27], Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya [28], dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang) [29], dan setelah itu bumi Dia hamparkan [30], darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya [31], dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh [32], (semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu. [33]”.

 

Nah, jika mebandingkannya dengan apa yang didalam ajaran Islam maka yang paling mendekati dan penjelasannya komprehensif lebih cenerung kepada teori Big Bang ini.

 

Hanya saja dalam Islam dijelaskan lebih lanjut bagaimana proses-prose yang menjadi tahapan selanjutnya secara berurutan dan terskema dengan baik.

 

5. Proses Pembentukan Bumi: Teori Planetisimal

Teori Planetisimal
Proses Pembentukan Muka Bumi

 

Teori terakhir yang menjelaskan proses pembentukan muka bumi ini adalah Teori yang di ungkapkan oleh seorang astronot bernama Forest Ray Morton, Ia adalan salah seorang stronom  yang berasal dari Ameriak dan Seorang ahli Geologi bernama Thomas C. Chamberlein sekitar tahun 1916. 

 

Dalam teorinya mereka banyak menyampaikan bahwa matahari telah ada semenjak awal.

 

Jadi suatu ketika, terdapat banyak kumpulan bintang-bintang yang berukuran lebih besar dari Matahari.

 

Nah, kejadian ini yang kemudian menyebabkan terjadinya pasang pasang pada matahari sampai-sampai ada beberapa dari materi matahari yang terlepas dan bertebaran pada orbitnya.

 

Kemudian, materi-materi yang berupa lidah api ini bertebar menjauh dari Matahari.

 

Sedangkan materi-materi matahari yang lebih kecil habis menyatu oleh material yang lebih besar darinya. 

 

Nah dalam proses ini lah sehingga terbentuk planet-planet yang salah satunya adalah Bumi yang kita injak saat ini.

 

Jadi, inilah beberapa teori yang menjelaskan proses terbentuknya Planet Bumi. 

 

Masalah yang benar teori yang mana masih menjadi sebuah pertanyaan yang besar, atau mungking suatu saat para ilmuan baru menemukan lagi prose-prose baru tentang proses terbentuknya permukaan bumi ini.

 

6. Teori Pembentukan Bumi Menurut Pandangan dan Perspektif Islam

teori-pembentukan-muka-bumi-menurut-islam
Proses Pembentukan Muka Bumi

 

Nah, jika diatas telah saya jelaskan bagaimana proses pembentukan Bumi menurut beberapa teori ilmuan dan dasar penjelasnya, lalu

 

…bagaimana proses pembentuka Bumi menurut perspektif Agama Islam?

 

Didalam ajaran Islam juga menjelaskan bagaimana proses terbentuknya muka bumi. Penjelasan-penjelasan tersebut tercantum dalam kitap Suci Agama Islam, Al-Qur’an. Dan salah satu ayat yang menjelaskannya adalah sebagai berikut:

 

“Dan sugguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38)

 

Nah, dari uraian dan penjelasan sebuah ayat di atas maka dengan jelas kita  dapat mencerna dan memahami bahwa pencipta langit dan bumi beserta semua isinya merupakan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa.

 

Jadi, dalam proses pembuatan atau terciptanya permukaan bumi ini disebutkan terjadi dalam 6 proses panjang.

 

Penjelasan ini banyak yang sedikit bertolak opini tentang mentafsirkan 6 masa proses tersebut. 

 

Mulai dari enam hari, enam masa, enam periode, dan enam tahapan.

 

Satu hari bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an juga diumpamakan secara berbeda-beda, terdapat yang 1.000 tahun (Qs. Al Hajj: 47) dan 50.000 tahun (Qs. Al-Ma’arij: 4), Jadi jika dilihat secara mendetail tentang ukuran masa tersebut belum ada penjelasa pasti tentang hal tersebut.

 

Dalam Qs. An-Nazi’at:27-33, para ahli tafsir mengambil benang merah dan menyimpulkan  bahwa proses pembuatan atau terbentuknya langit dan bumi terjadi dalam enam masa atau enam periode, urutan masa tersebut sangat cocok dengan urutan dan penjelasan sesuai dengan urutan ayatnya, yang dengan kata lain sebagai berikut:

 

“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? [27], Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya [28], dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang) [29], dan setelah itu bumi Dia hamparkan [30], darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya [31], dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh [32], (semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu. [33]”. (Qs. An-Nazi’at: 27-33).

 

Masa Pertama Proses terbentuknya Bumi (Qs. An-Nazi’at: 27)

Nah, pada periode atau masa ini, pembentukan alam semesta atau bumi terjadi pada tahap awalnya. 

 

Proses ini berawal dari sebuah ledakan besar yang dinamakan Big Bang, Jadi pada proses ledakan yang besar itu kemudia lahirnya ruang dan waktu, tergolong materi.

 

…Lalu dalam penjelasan selanjutnya,

 

Proses ledakan yang besar itu kemudian membentiuk awan debu atau yang disebut dukhan, lalu, pada saat proses dunkhan berkondensasi seraya berputar dan memadat disitu terbentuk bagian hidrogen, nah, ketika temperature dunkhan menjangkau 20 juta derajat selsius, terbentuklah helium dari reaksi inti beberapa atom hidrogen, lalu beberapa hidrogen yang lain pulang menjadi energi berupa bersitan sinar infra-red.

 

Masa Kedua Pembentukan Muka Bumi (Qs. An-Nazi’at:28)

Pada proses ini merupakan proses lanjutan setelah terjadinya proses ledakan yang sangat besar tersebut.

 

Proses ini merupakan bagian dari proses pengembangan dan penyempurnaan, dalam ayat ini ada kata “meninggikan bangunan” yang memberi definisi dan kajian mendalam bahwa alam semester mengembang dan terus mengalami peyempurnaan, kumpulan galaksi-galaksi saling menjauh satu sama lainnya dan dan kemudian langit kian tinggi, sementara kata definisi kata ‘menyempurnakan’ lebih cenderung mengacu atau memiliki makna bahwa alam ini tidak semata mata terbentuk, tetapi sebuah proses evolutif atau bertahap dan terstruktur dengan baik.

 

Masa ketiga Proses Pembentukan Muka Bumi (Qs. An-Nazi’at: 29)

Nah, dalam Surat An-Nazi’at ayat 29 terdapat kalimat “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)”, 

 

pada masa ini merupakan proses dimana terbentuknya matahari sebagai sumber cahaya dan bumi berotasi hingga dalam proses ini terjadi peristiwa unik bernama siang dan malam.

 

Masa keempat Proses Pembentukan Muka Bumi (Qs. An-Nazi’at: 30)

Proses keempat dalam surat ini tercata pada ayat ke 30 surat An-Nazi’at.  

 

Pada proses dan masa ini daratan bumi muncul, pada dahulu kalanya sempat  terjadi sebauh tumbukan antara matahari dengan suatu komet yang mengakibatkan sebagian massa matahari terpental ke luar.

 

Massa yang terpental ini menjadi planet diantaranya ialah Bumi. Penghamparan yang dimaksudkan ialah sebuah proses pembentukan superkontinen pangaea di permukaan Bumi.

 

Jadi, ketika itu bumi baru terbentuk belum terdapat daratan yang baik. Kala itu yang terdapat hanyalah batuan-batuan yang berpijar dengan suhu ratusan derajat selsius.

 

Lalu hidrogen yang ada pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang terdapat dibumi lantas menjadi uap dan turun sebagai hujan (space)



Masa kelima Proses Pembentukan Muka Bumi (QS.An-Nazi’at:31)

Dalam ayat 31 ini menjelaska serta menunjukan bahwa ada sebuah proses dimana terjadi perubahan pada permukaan bumi dari tidak terdapat air menjadi mengandung sumber air. 

 

Jadi air-air itu berasal dari komet yang menghantam bumi.

 

Hal ini dikarenak hydrogen yang ada pada komet berekasi dengan unsur-unsur yang ada di bumi dan terbentuk uap air, lalu sumber air ini lantas turun sebagai hujan.

 

Bukti air berasal dari komet merupakan rasio deuterium dan hidrogen pada air laut sama dengan rasio pada komet, seluruh kehidupan berasal dari air, sesudah air hadir kehidupan laksana tumbuhan-tumbuhan juga bermunculan membentuk kehidupan baru dupermukaan bumi.

 

Masa keenam Proses Pembentukan Muka Bumi (Qs. An-Nazi’at: 32-33)

Dalam ayat tersebut menjelaskan kata Gunung-gunung dipancangkan, Hal ini kemudian didefinisikan gunung terbentuk setelah pembuatan daratan bumi itu sendiri, pembentukan air dan timbulnya tumbuhan.

 

Jadi, keadaan Gunung itu sendiri mempunyai akar yang kokoh di dalam tanah atau dapat disebut pasak, keberadaan ini merupakan bagian yang akan menyetabilkan kerak bumi menangkal goyangnya tanah. Sebagaimana yang dilafalkan dalam ayat 33, sesudah terbentuknya gunung, terciptalah fauna dan manusia.

 

Nah, ini merupakan beberapa teori tentang pembentukan muka bumi pada awalnya. 

 

Setiap teori pembentukan bumi ini memiliki landasan dan kajiannya masing-masing.

 

Mereka mengkaji hal tersebut dari sudut pandang ilmu pengetahuan yang sebelumnya hanya sebatas pengetahuan dan dilanjutkan dengan sebuah penelitian yang sangat luar biasa.