Museum Sang Nila Utama, Tempat Travelling Sambil Belajar Sejarah Melayu di Pekanbaru, Provinsi Riau

Swarariau.com, Museum Sang Nila Utama -- Museum Sang Nila Utama merupakan salah satu objek yang ada di Kota Pekanbaru, Riau. Keberadan Museum Sang Nila Utama bisa menjadi salah opsi ketika akan berwisata atau travelling ke Kota Pekanbaru.

 

...Melihat dari bangunannya, Khas Melayu banget guys?

 

“Asyik lho, travelling trus bisa melihat benda-benda bersejarah di Museum Sang Nila Utama....”

 

Bangunan dari mesium ini cukup unik, berbentuk rumah tradisional masyarakat Melayu. 

 

Saat berada di Museum Sang Nila Utama ini akan banyak hal-hal yang akan mengisi kepala kamu sebagai pengetahuan baru dalam hal sejarah Melayu

 

Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama

Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama
Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama

...Sedikit tambah pengetahuan,

 

Jika kamu berkeliling sekitar area Museum Sang Nila Utama maka yang terbayang di kepala kamu ada segala hal yang berkaitan dengan 'Melayu'

 

Bisa jadi kamu berfikir tentang sebuah Kerajaan Besar, adat dan budaya Melayu dan hal-hal lainnya yang berbau Melayu Riau.

 

Cukup menarik untuk ditelusuri lebih lanjut,

 

...Jadi, 

 

Sejarah awal berdirinya Museum Sang Nila Utama ini pada thaun 1975, Kala itu Perwakilan-perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau dan musyarawah dengan tokoh-tokoh Budayawan di Riau untuk membangun sebuah museum yang menyimpan segala benda-benda bersejarah Inonesia khususnya yang ada di Bumi Lancang Kuning ini.

 

...Sebuah inisiatif untuk tetap mempertahankan kebudayaan,

 

Langkah pertama kala itu dengan membentuk sebuah Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan, upaya ini dimulai degan mengumpulkan benda-benda (koleksi) peninggalan sejarah dan budaya. 

 

Dengan harapan segala bentuk benda dan bukti sejarah tersimpan dengan baik sebagi bukti sejarah yang autentik.

 

Niatan pembangunan Museum berlanjut hingga pada perancangan gedung ditanah seluas 16.930 m2 yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. 

 

Hingga selanjutnya berkembang seperti yang kita lihat sekarang ini. Hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dan sebagai aplikasi terhadap perawatan benda-benda bersejarah di Riau.

 

Sang Nila Utama, Nama Siapakah Itu?

Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama
Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama

Menurut catatan sejarah, Riau pernah menjadi bagian dari daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

 

Kala itu Kerajaan Sriwijaya sedang berada pada masa kejayaannya hinga berekpansi dalam perluasan wilayah kekuasaan hingga mencakup daerah Sumatera bagian tengah, termasuk Riau.

 

Dalam penuturan Sejarah mengungkapkan bahwa ada akibat dari keruntuhan Kerajaan Sriwijaya ada banyak dari keturunan dari Dinasti Sailendra yang meninggalkan kerajaan dan membangu sebuah kerajaan baru. 

 

Salah satu dari keturunan Dinasti Sailendra adalah Sang Sapurba. Beliau juga turut meninggalkan daerah yang menjadi kekuasaan Kerajaan Sriwijaya kala itu. 

 

Kemudian beliau pergi meninggalkan Kerajaan Sriwijaya diiringi oleh Mangkubumi yang tidak lain adalah mertuanya sendiri yaitu Demang Lebar Daun dan putranya Sang Nila Utama.

 

Berlayarlah mereka dengan menggunakan perahu dengan layar berwarna kuning menuju ke wilayah kerajaan yang pernah menjadi jajahannya. 

 

Kerajaan tersebut adalah kerajaan Bintan. Disana mereka disambut baik oleh pihak Kerajaan Bintan.

 

Singkat cerita, terjadilah jalin kasih antara Sang Nila Utama dengan putri Wan Sri Beni. 

 

Selanjutnya, niatan dan hasrat sang Nila Utama juga disambut baik oleh Ratu dari Kerajaan Bintan yang kemudian digelarlah pernikahan antara mereka. 

 

Yang dalam kisah selanjutnya Sang Nila Utama mendapat mandat untuk meneruskan menjadi penguasa di Kerajaan Bintan.

 

Bersumber dari Wikipedia.org

 

Peta Lokasi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru, Riau

Peta Lokasi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru, Riau

 

...Pendirian Singapura!

 

Di dalam salah satu tulisan di situs ini dijelaskan bahwa Sang Nila Utama adalah pendiri dari Singapura. 

 

Tercatat dalam sejarah sebuah perjalanan Sang Nila Utama dalam sebuah perjalanan dan berburu pada salah satu pulau di pantai Sumatera.

 

...Berburu Rusa?

 

Pandangan ke alam lepas mencari rusa untuk diburu menjadi tujuan perjalanannya didalam hutan belantara hingga tembus menuju pantai. 

 

Terlihatlah seekor rusa dan kemudian Sang Nila Utama berlari mengejar kearah rusa yang dilihatnya.

 

Melintasi kawasan berbatu dan kemudian beliau mendaki batu besar tersebut hingga kepuncak. 

 

Diatas sana, Sang Nila Utama melihat kearah lautan luas dan mendapati pemandangan sebuah pulau berpasir putih.

 

...Pulau Temasek,

 

Rasa penasaran dan keingintahuan Sang Nila Utama terhadap apa yang dilihatnya kemudian mengantarkannya kepada salah satu menteri yang memiliki pengetahuan tentang itu.

 

Itulah Pulau Temasek, jawab sang Menteri.

 

Singkat cerita, pada suatu hari Sang Nila Utama berangkat dan menuju kepulau itu. Sesampainya disana tiba-tiba, ia melihat seekor binatang aneh dengan tubuh merah, kepala hitam dan putih payudara.

 

...Menurutnya,

 

Ini adalah salah satu pertanda baik. 

 

Perasaannya timbul menjadi senang dan kemudian dia memutuskan untuk mendirikan pemukiman dan menjadikan kota kecil  di Temasek ini. Inilah sampai sekarang nama kota itu Singapura yang berarti Singa.

 

Nah, sekarang kamu tahukan dari mana asal muasal nama Museum Sang Nila Utama?

 

Uniknya Model Arsitektur Bangunan Museum Sang Nila Utama

Arsitektur Bangunan Museum Sang Nila Utama
Arsitektur Bangunan Museum Sang Nila Utama

Jika melihat langsung bentuk dari bangunan Museum Sang Nila Utama ini maka akan terlihat sangat unik, bentuknya seperti rumah tradisional Melayu. 

 

Nah, Pada area kawasan bangungan Museum Sang Nila Utama ini terdapat beberapa koleksi koleksi yang besar. 

 

Pada bagian halaman Museum ini terdapat miniature alat pengeboran minyak yang merupakan sumbangan dari perusahaan minyak Chevron

 

Sedangkan di halaman belakang museum terdapat kerangka ikan paus.

 

Ada tiga lantai dari bangunan ini, kamu bisa mengekplor lebih dalam lagi. Lantai dua merupakan pintu masuk dari Museum ini. 

 

Di ruangan ini nanti kamu akan disambut oleh seorang petugas resepsionis yang akan meminta kamu untuk mengisi buku tamu atau buku kunjungan ke Museum Sang Nila Utama. 

 

Nah, jika ingin mendapatkan informasi yang lebih maka kamu bisa menggunakan pemandu yang ada di Museum Sang Nila Utama ini.

 

Pada sebelah kanan pintu masuk ini kamu dapat menyaksikan beberapa hal tentang sejarah bagaimana awalnya terbentuk Provinsi Riau beserta sedikit pengetahuan tentang ekplorasi minyak yang ada di Riau.

 

Sedangkan pada lantai tiga terdapat berbagai koleksi yang ada di Museum Sang Nila Utama. 

 

Pada Lantai I, pada bagian ini kamu akan menjumpai Candi Muara Takus, kapal Lancang Kuning, dan berbagai miniatur rumah khas dari berbagai budaya di Riau. 

 

Selain itu juga terdapat beberapa koleksi berupa Pakaian adat dari berbagai budaya Melayu, Koleksi sejarah terkait permainan khas, Kumpulan beberapa kesenian alat musik, Jenis kain tenun, senjata khas serta berbagai perlengkapan rumah tangga khas masyarakat Melayu yang digunakan saat itu.

 

Koleksi dilantai II, Oh ya, jika kamu berkunjung ke Museum Sang Nila Utama ini maka kam akan masuk di pintu pada lantai II ini. 

 

Bagian ruangan yang pertama kamu masuk ini adalah lantai II. 

 

Pada ruangan terdapat koleksi replika pengeboran minyak bumi, replika cara kerja badan perminyakan yang mengelola minyak bumi di Provinsi Riau yaitu Chevron, gerabah dan keramik peninggalan dari cina sekitar abad ke 11-18, koleksi uang kuno, dan miniatur-miniatur istana Siak Sri Inderapura dan istana pendukungnya.

 

Pada lantai II dari museum ini juga terdapat beberapa pajangan lukisan gubernur-gubernur yang pernah menjabat di Provinsi Riau, Raja Siak dan lukisan-lukisan para pemerhati budaya melayu seperti Dr (HC). Tenas Effendi  serta yang lainnya.

 

Pada lantai III, pada bagian ini tersimpan benda-benda koleksi bersejarah yang merupakan peninggalan dari kerajaan yang pernah mendominasi Riau. 

 

Misalnnya Mahkota Kerajaan Siak serta juga terdapat benda-benda koleksi bersejarah lainnya.

 

Koleksi Peninggalan Kebudayaan Melayu di Museum Sang Nila Utama

Melihat uraian singkatnya, makin menarik untuk terus mengupas benda-benda bersejarah yang terpajang di Museum Sang Nila Utama. 

 

Koleksi-koleksi ini sangat mencerminkan sebuah peradaban Melayu yang kemudian berintegrasi dengan sebuah keragaman hidup bersosial.

 

Berikut ini beberapa peninggalan sejarah yang mencerminkan sebuah kebudayaan Melayu yang ada di Provinsi Riau ini,

 

Kain Batik Sutera Melayu

 

Ketika kita bicara Batik maka yang terlintas di kepala nama Pekalongan atau daerah-daerah lainnya yang ada di Pulau Jawa sana.

 

...Tapi,

 

Kali ini yang kita bicarakan adalah Batik Khas Melayu Riau. 

 

Masyarakat Melayu yang ada di Riau juga memiliki batik dengan ciri khas tersendiri, yaitu kain batik yang terbuat dari sutera.

 

Dulunya,

 

Kain batik ini dipergunakan oleh seorang permaisuri dari raja Melayu. Ingatkan! Riau juga memiliki sebuah kerajaan melayu pada zaman dulu. 

 

Permaisuri inilah yang menggunaan batik-batik yang bernuansa unik. 

 

Dasar warna dari batik melayu ini lebih sering kita lihat merupakan perpaduan yang khas antara warna kuning dengan warna merah yang terang.

 

Jadi, 


Perpaduan dari kedua warna ini sebagai sebuah simbol sifat dari orang melayu yang memiliki kelembutan, kebahagiaan, keuletan, kesederhanaan dan persahabatan. 

 

Hal ini tercermin bagaimana kehidupan sosial masyarakat Melayu yang mudah bersosialisasi di lingkungan masyarakatnya, baik sesama orang Melayu maupun orang yang berbeda latar belakang budaya .  

 

Pakaian Khas Melayu

Koleksi Museum Sang Nila Utama
Koleksi Museum Sang Nila Utama

 

Pada Pakaian khas Melayu Riau juga memiliki nilai-nilai yang sama dengan batik melayu. Pakaian ini cukup unikdan menarik.

 

...Jadi,

 

Biasanya Pakaian-pakaian ini digunakan dalam acara-acara udangan sanak kerabat. Kebiasaan mereka suka menggunakan pakaian dengan motif sederhana dan memiliki warna yang cerah. 

 

Sebuah kelembutan tercermin dipakaian masyarakat Melayu.


Kesederhanaan berpakaian masyarakat melayu juga menyiratkan pada nilai-nilai religiusyang tertanam didalamnya. 

 

Hal ini terlihat  model baju yang digunakan wanita melayu yang berbentuk baju kurung, kerudung, dan menutupi hampir semua anggota tubuhnya.

 

Tanjak Melayu

Koleksi Museum Sang Nila Utama Riau
Koleksi Museum Sang Nila Utama Riau

Nah, yang satu ini hingga saat ini masih terlihat banyak yang mengunakannya. 

 

Tanjak Melayu (Tengkolok) merupakan suatu karya seni kebudayaan yang dijadikan sebagai ciri khas dari kebudayaan melayu yang sampai sekarang digunakan oleh para ketua adat Melayu di bumi Lancang Kuning.

 

...Terlihat berwibawa,

 

Ada hal yang menarik ketika melihat tokoh-tokoh adat yang menggunakan Tanjak Melayu ini. 

 

Mereka terlihat sebagai sosok yang berwibawa, pemberani dan tangguh. Lihat sendiri dech!

 

Jadi Tanjak ini hanya dikhususkan buat para lelaki, dililitkan di kepala. Tanjank yang ada di Museum Sang Nila Utama ini memiliki warna biru laut. 

 

Tanjak ini merupakan tanjak laksamana Hang Tuah.

 

Tanjak yang terbuat dari kain songket ini, 

 

Merupakan simbol dari kebesaran dan kewibawaan dari sang laksamana, sedangkan pada warna biru itu sendiri memiliki esensi kerendahan hati sang laksamana kepada rakyat, menjadi lambang dari kerahmatamaan dan kejuhudan dari sang pelindung rakyat Melayu ini.

 

Seni Menghias Kain, Tekat

Koleksi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru
Koleksi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru

..Seni Tekat,

 

Jadi, seni ini merupakan salah satu dari seni hasil kebudayaan Melayu Riau. Tekat merupan salah satu seni tradisional Melayu dalam menghias kain. 

 

Jadi dalam Tekan ini ada cara menjahit, menyulam dan menempel motif hias pada lembaran kain berudu atau satin.

 

Keren juga nih,

 

Setiap seni kebudayaan selalu memiliki nilai, begitu juga halnya dengan Tekat. 

 

Nilai estetis dari warna tekat below ini ialah warna Hijau dan putih, melambangkan alim ulama sebagai lambang dari agama Islam di sosial religius masyarakat melayu.

 

Selain itu ada warna merah bisa dimaknai sebagai lambang kerakyatan. 

 

Terdapat Corak bunga-bunga, corak ini dikaitkan dengan keindahan, kecantikan, dan kesucian dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh alim ulama.

 

Batik Melayu

Batik Melayu Koleksi Museum Sang Nila Utama
Batik Melayu Koleksi Museum Sang Nila Utama

Pada kebudayaan Batik Melayu terdapat ciri khas yang dipahami sebagai jati diri Masyarakat Melayu.

 

...Khas dan unik!

 

Kondisi ini sangat tercermin dalam Batik melayu yang memiliki warna dasar kain putih dapat kita pahami sebagai warna yang dikaitkan dengan kebenaran, kebersihan, kesucian yang melambangkan karakter orang Melayu yang baik hati selalu mengutamakan kebenaran dan kejujuran dalam kehidupannya.

 

Konsep pengembangan batik Melayu yang terinspirasi oleh bentuk tabir yang mempunyai pola garis vertikal dari atas ke bawah atau sesuai dengan motif yang tergambar, yaitu pola yang memanjang dari atas ke bawah dengan pola tekat yang mengandung kesan keagungan. 

 

Kesan yang melambangkan adanya hubungan erat antara Allah SWT dengan manusia. 

 

Motif batik melayu, juga terbatas pada motif tumbuh-tumbuhan karena diambil dari hasil bumi melayu yang melimpah dari hasil floranya

 

Songket Melayu

Songket Melayu Koleksi Museum Sang Nila Utama Riau
Songket Melayu Koleksi Museum Sang Nila Utama Riau

Songket melayu merupakan pakaian luar yang dipakai oleh masyarakat Melayu baik dari kaum bangsawan maupun masyarakat umum.

 

...Namun,

 

Tetap ada perbedaan adat istiadat dalam penggunaannya, yang diatur oleh lembaga adat seperti warna dan perpaduan penggunaanya dengan pakaian. 

 

Misalnya, warna kuning mengandung arti kekuasaan. 

 

Pakaian dengan warna seperti ini biasanya diperuntukkan bagi para permaisuri dan putri raja.

 

Seperti foto diatas, motif segi empat melambangkan khalifah al-rasyidin. Dengan demikian, motif-motif dari songket melayu tetap melambangkan unsur- unsur nilai keislaman.

 

Senjata Badik

Senjata Badik Koleksi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru
Senjata Badik Koleksi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru

Badik sendiri merupakan senjata khas Bugis, 

 

Namun karena persebaran masyarakat Bugis yang cukup banyak di kabupaten Indragiri Hilir, maka badik dipahami sebagai senjata khas Riau. 

 

Gagangnya yang terbuat dari rotan melambangkan esensi kekuataan, keluwesan dan kesederhanaan. 

 

Ukiran digagangnya sendiri dapat dimaknai dengan jalan lurus dalam menegakan agama Allah SWT.

 

Alat Musik Biola

Alat Musik Koleksi Museum Sang Nila Utama Riau
Alat Musik Koleksi Museum Sang Nila Utama Riau

Alat musik yang terdapat di Museum Sang Nila Utama antara lain ialah biola yang ditemukan di Bengkalis dan serung di Rokan Hulu.

 

Biola mungkin bukan merupakan alat musik tradisional dari masyarakat Melayu, tetapi benda ini bersejarah dikarenakan adanya kemungkinan biola ini dibawa oleh kependudukan VOC (Belanda) di Bengkalis sekitar abad ke 18.

 

Untuk seruling sendiri menjadi alat musik tradisional Rokan Hulu dan menjadi masterpeace dari alat musik tradisional bangsa Indonesia.

 

Seruling ini dapat ditemukan disekitaran budaya sekeliling masyarakat melayu antaranya Minang di Sumatera Barat dan Mandailing di Sumatera Utara.

 

Alat-alat musik ini kesemuanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai penghibur dan pelipur lara masyarakat melayu pada masa dahulu dan saat sekarang. 

 

Pergelaran dan permainan musik dahulu sering dilakukan di sekitar istana raja dan lingkungan masyarakat melayu

 

Tusuk Sanggul

Tusuk Sanggul Koleksi Museum Sang Nila Utama
Tusuk Sanggul Koleksi Museum Sang Nila Utama

Tusuk sanggul menjadi pengikat rambut yang digunakan oleh para permaisuri dan bagsawan raja, dimana jika kita perhatikan tusuk sanggul ini mendapat pengaruh yang cukup signifikant dengan budaya Cina yang masuk ke daerah kerajaan melayu sekitar abad ke 16.

 

Bentuk tusuk sanggul yang bulat menunjukan keluwesan hidup masyarakat melayu, dan berbudi pekerti yang baik sebagimana nilai filosofi dari struktur anyaman melingkar.

 

...Bagaimana?

 

Tertarikkah untuk berkunjung?

 

Informasi selanjutnya, pada bagian belakang dari museum ini juga terapat tempat beristirahat bagi pra pengunjung yang dalam rombongan atau yang biasanya datang dari institusi pendidikan. Taman Gemala, inilah nama taman tersebut.

 

Di Taman ini tersedia beberapa pondok kecil yang kemudian juga dilengkapi dengan koleksi bersejarah berupa mesin tebu, mesin padi, dan sebagainya.

 

Nah, jika kamu berniat berkunjung ke tempat ini maka kamu harus perhatikan beberapa hal berikut ini:

 

...Pertama,

 

Jaga tangan kamu. 

 

Jangan jahil ya! 

 

Jangan sampai kunjungan kamu ketempat ini merusak benda-benda bersejarah yang ada di tempat ini. Ingat!!! ini benda langka loh.

 

...Kedua, 

 

Jika kamu yang berasal dari luar daerah maka pesanlah tiket jauh-jauh hari serta browsing untuk tempat penginapan kamu untuk di booking agar kamu lebih mudah saat berada di Pekanbaru. 

 

Namun, jangan khawatir di Pekan baru banyak kok tempat penginapan dengan Low Budget.

 

...Ketiga,

 

Gali informasi dasar sebelum kamu menuju ke Pekanbaru, baik mengenai rute, kawasan lain yang ingin kamu kunjungi hingga hal-hal sepele lainnya agar kamu tidak ketinggalan informasi dan akan merasa sedikit kebingungan kala berada di Pekanbaru, Riau.

 

Nah,

 

Sepertinya kamu pasti akan tertarik untuk berkunjung ke tempat ini. Museum Sang Nila Utama bisa menjadi salah satu agenda saat kamu akan travelling ke daerah Pekanbaru, Riau. 

 

Menggali lebih dalam lagi mengenai kebudayaan melayu melauibenda-benda bersejarah yang tersimpan rapi di Museum Sang Nila Utama yang ada di Pekanbaru, Riau.

 

Oh ya, 

 

Jika kamu ingin berkeliling daerah lain yang ada di Provinsi Riau maka Ini 15 Tempat Wisata di Dumai yang Nyaman, Aman dan Mempesona Banget! yang bisa jadi referensi kamu saat sudah berada di Riau.

 

Coba aja jelajahi!