7+ Cara Buat CV Lamaran Kerja yang Menarik Perhatian HRD, Auto Lolos!

Cara Buat CV Lamaran Kerja
Cara Buat CV Lamaran Kerja

Swarariau.com, Tips & Tutorial -- Membuat CV (Curriculum Vitae) yang mampu mencuri perhatian HRD bukan sekadar soal menuliskan pengalaman kerja atau daftar pendidikan. CV bisa menjadi kesan pertama yang berbicara sebelum kamu sempat berbicara.

Sayangnya, banyak pelamar kerja yang masih menganggap CV sebagai formalitas, bukan sebagai alat komunikasi yang penting.

Padahal, dengan sedikit strategi dan sentuhan personal, CV kamu bisa punya peluang lebih besar untuk dibaca—bukan sekadar dilirik lalu dilupakan.

Apa yang Dicari HRD dari Sebuah CV?

Ketika kamu mendapatkan lowongan pekerjaan, maka perhatikan CV kamu. Buat sebaik mungkin, pastikan HRD akan tertarik dengan CV yang kamu buat tersebut.

Sebelum menyusun CV, penting untuk memahami perspektif HRD. Mereka biasanya menerima ratusan hingga ribuan CV untuk satu posisi.

Maka, yang dicari bukan hanya kandidat dengan latar belakang sesuai, tapi juga yang bisa menyampaikan informasi secara ringkas, jelas, dan relevan.

HRD tidak akan menghabiskan lima menit untuk membaca setiap CV secara mendetail. Waktu mereka terbatas, dan itulah kenapa kamu harus bisa “menjual” dirimu dalam 6–10 detik pertama.

Untuk itu, 'wajib' bagi kamu untuk tetap menaruh perhatian besar dalam pembuatan CV ini. Jadikan ini sebgai senjata awal kamu ketika sedang melamar pekerjaan agar kamu bisa lolos hingga tahap akhir.

Struktur Dasar CV yang Efektif

Pahami hal ini, pada sebuah CV yang baik umumnya memiliki struktur yang tidak berlebihan namu juga tidak terlalu singkat.

Seorang staff HRD akan banyak menggali calon rekreutan mereka melalui CV ini sebelum melakukan taham interview. 

Jadi, acuan ini akan menjadi dasar mereka ketika akan melakukan panggilan interview terhadap calon tenaga kerja atau karyawan.

Untuk itu, baiknya kamu membuat CV yang cukup informasi dan membuat mereka tertarik untuk melanjutkan ke tahap intervide. Nah, untuk informasinya kamu bisa ikuti beberapa hal yang sudah admin tuliskan berikut ini:

Data Diri Singkat

Nama lengkap, kontak yang aktif (nomor HP dan email), serta tautan LinkedIn (jika ada). Hindari memasukkan informasi yang tidak relevan seperti status perkawinan atau tinggi badan—kecuali diminta secara khusus.

Profil Singkat / Ringkasan Diri

Ini semacam “pitch” dalam satu paragraf. Ceritakan siapa kamu secara profesional dan apa keahlian utama yang kamu tawarkan.

Gunakan bahasa yang natural dan to the point. Hindari jargon atau kata-kata bombastis yang tidak menjelaskan apa-apa.

Riwayat Pendidikan

Cukup cantumkan pendidikan terakhir atau dua jenjang terakhir. Tulis nama institusi, jurusan, dan tahun lulus. Jika kamu fresh graduate dan memiliki prestasi akademik atau organisasi, bagian ini bisa menjadi penonjol.

Pengalaman Kerja atau Magang

Ini bagian paling krusial. Gunakan format kronologis terbalik (pengalaman terbaru di atas). Jangan hanya sebutkan posisi dan nama perusahaan, tapi tambahkan juga pencapaian atau tanggung jawab yang spesifik.

Misalnya:

“Meningkatkan engagement media sosial sebesar 30% dalam 3 bulan dengan strategi konten organik.”

Keahlian atau Skill

Bedakan antara hard skill dan soft skill. Tulis skill yang relevan dengan posisi yang dilamar. Misalnya, jika kamu melamar posisi digital marketing, maka SEO, Google Ads, dan data analytics akan lebih menarik dibandingkan sekadar menulis “bisa bekerja di bawah tekanan”.

Portofolio atau Proyek (jika relevan)

Untuk bidang kreatif atau digital, portofolio sangat penting. Sertakan tautan ke hasil kerja, desain, tulisan, atau aplikasi yang pernah kamu buat.

Ini akan sangat mempengaruhi penilaian kamu. Meskipun semua keputusan ada pada tangan HRD tapi ini akan masuk dalam salah satu pertimbangan mereka.

Sertifikasi atau Pelatihan

Tambahkan jika memang berkaitan langsung dengan posisi. Misalnya, sertifikat pelatihan Excel, coding, manajemen proyek, atau bahasa asing.

Tips Menulis CV yang Bikin HRD Berhenti Scroll

Nah, jika ada lowongan kerja sebaiknya kamu mulai memperhatikan CV yang akan kamu pakai untuk mengajukan permohonan lamaran pekerjaan tersebut.

Perhatikan bagaimana agar CV tersebut bisa memberikan daya tarik bagi orang yang akan menginterview kamu.

Ketika kamu membuatnya dengan rapi dan bagus, ini akan jadi penilaian tersendiri bagi mereka. Berikut ini beberapa Tips Menulis CV yang Bikin HRD akan penasaran dengan kamu, simak selengkapnya berikut ini:

1. Singkat tapi padat.

Panjang ideal CV untuk pelamar dengan pengalaman 0–5 tahun adalah 1 halaman. Maksimal 2 halaman untuk posisi yang lebih senior.

2. Gunakan kata kerja aktif.

Misalnya: “mengelola”, “mengembangkan”, “menyusun”, bukan “terlibat dalam pengelolaan”.

3. Sesuaikan dengan posisi yang dilamar.

CV untuk posisi data analyst tentu berbeda dengan CV untuk posisi content writer. Highlight skill dan pengalaman yang relevan.

4. Gunakan desain yang bersih dan rapi.

Tak perlu desain penuh warna-warni. Yang penting mudah dibaca dan tidak berantakan. Gunakan font profesional seperti Calibri, Arial, atau Helvetica dengan ukuran yang nyaman di mata.

5. Hindari typo.

Kesalahan ejaan atau grammar bisa jadi deal breaker. Selalu periksa kembali sebelum mengirim CV.

6. Gunakan format PDF saat mengirim.

Format ini menjaga layout CV tetap rapi saat dibuka di perangkat manapun.

Hal yang Harus Dihindari dalam CV

  • Membuat CV terlalu umum. CV yang terlihat seperti template copy-paste tanpa penyesuaian akan langsung dianggap tidak serius.
  • Melebih-lebihkan kemampuan. Jangan klaim menguasai Excel “tingkat dewa” kalau membuat pivot table saja masih bingung.
  • Menggunakan foto yang tidak profesional. Jika memang perlu menyertakan foto, pilih yang formal, bukan selfie atau pose bergaya.
  • Menambahkan informasi yang tidak relevan. Hobi, zodiak, atau motto hidup tak perlu ditulis kecuali benar-benar diminta.

Apakah Perlu CV Bahasa Inggris?

Jika kamu melamar ke perusahaan multinasional, startup global, atau posisi dengan lingkungan kerja internasional, ya, CV dalam Bahasa Inggris akan memberi nilai tambah. 

Pahami posisi yang kamu lamar, pahami perusahaan yang sedang kamu tuju! Jangan sembarangan asal buat, ikuti semua petunjuk yang ada pada informasi lamaran kerja yang sedang kamu ajukan.

Namun, pastikan tata bahasanya benar. Jika ragu, minta teman yang fasih atau gunakan tools pengecekan grammar.

Jangan asal buat ya ~

Penutup

CV bukan sekadar kertas biodata, tapi representasi profesionalismemu. HRD tidak mencari CV yang sempurna, tapi CV yang jujur, relevan, dan menunjukkan bahwa kamu tahu apa yang kamu tawarkan. 

Jadi, luangkan waktu untuk menyusunnya dengan serius. 

Jangan buru-buru kirim lamaran hanya karena ingin cepat. Kadang, satu CV yang benar-benar niat bisa lebih berdampak dibanding sepuluh CV yang asal jadi.

Semoga beberapa informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua, selamat mencoba ya ~