Mengenal Driver Tweeter dan Jenis-Jenisnya

Driver Tweeter

Swarariau.com, Pengetahuan Umum -- Driver tweeter merupakan salah satu jenis yang diterapkan pada speaker selain woofer.

Hanya saja, tweeter memiliki ukuran yang lebih kecil dan mampu menghasilkan suara treble dengan gelombang mulai dari 2000-20000 Hz.

Berbeda dengan pasangannya woofer yang gelombangnya lebih rendah.

Dalam dunia pro audio, elemen tweeter mempunyai peran sangat penting karena mampu menghasilkan suara bernada tinggi sehingga musik terdengar lebih berwarna dan indah didengar.

Pasalnya, speaker tidak akan bisa menghasilkan sound sempurna jika hanya memiliki satu driver.

Saat ini, Anda dapat dengan mudah menemukan bermacam-macam jenis tweeter dijual secara online maupun offline. Jadi biasa lebih leluasa untuk memilih tweeter sesuai keinginan.

Pengertian Driver Tweeter

Pengertian Driver Tweeter

Istilah tweeter merujuk pada salah satu jenis khusus dari loudspeaker yang dirancang untuk menghasilkan frekuensi audio tinggi hingga 20000 Hz.

Kata tweeter berasal dari suara bernada tinggi yang umum dimiliki oleh beberapa jenis burung atau tweet.

Sebagian besar tweeter merupakan driver elektrodinamik yang menggunakan kumparan suara dan digantung pada medan magnet. Sehingga menghasilkan medan magnet yang bervariasi.

Seiring perkembangan teknologi, tweeter modern hadir dalam berbagai desain menarik dan fungsi yang semakin kompleks.

Tidak mengherankan apabila sangat disukai oleh banyak kalangan.

Dalam menjalankan fungsinya, driver tweeter biasanya dikombinasikan dengan woofer yang berperan menghasilkan frekuensi rendah atau bass sehingga hasilnya lebih optimal.

Komponen driver pada speaker mempunyai diafragma yang bergerak secara bolak-balik untuk membuat sebuah gelombang tekanan udara serta menghasilkan suara di beberapa sudut.

Diafragma pada tweeter terdiri dari beberapa bentuk, seperti kubah, kerucut, pita, hingga tanduk untuk menghasilkan frekuensi suara tinggi.

Secara umum, kedua komponen driver pada speaker, yaitu tweeter dan woofer berfungsi membuat gerakan bolak-balik.

Tweeter dirancang sebagai pengeras suara berketelitian tinggi.

Dalam konstruksi diafragma tweeter, terdapat berbagai macam bahan yang digunakan, termasuk aluminium, titanium, kain fenoli, film PET, poliamida, dan lain sebagainya. Kemudian direkatkan ke kumparan suara.

Jenis Jenis Tweeter

Jenis Jenis Tweeter

Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, tweeter dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tweeter Kerucut

Jenis tweeter kerucut mengusung desain dan bentuk yang sama seperti woofer dengan optimalisasi fokus pada frekuensi tinggi. Optimasi tweeter kerucut memiliki karakteristik di bawah ini:

  1. Kerucut kecil dan ringan sehingga bisa bergerak cepat.
  2. Material bahan kerucut terdiri dari dua macam, yaitu kaku dari keramik, atau memiliki daya redam baik dari kain berlapis, kertas, maupun sutra.
  3. Suspensi lebih kaku dibandingkan driver lain.
  4. Kumparan suara kecil, sekitar ¾ inci dan kawan ringan tipis yang membantu pergerakan tweeter kerucut menjadi lebih cepat.

Tweeter kerucut umum diterapkan pada speaker hi-fi stereo model lama. Umumnya yang diproduksi di tahun 1960-1970 sebagai alternatif dari tweeter kubah.

Saat ini, Anda bisa menemukan tweeter kerucut dengan harga relatif murah namun berkualitas tinggi, seperti produk dari Audax misalnya.

Jenis kerucut memiliki respon frekuensi datar, respon transien cepat, distorsi rendah, frekuensi resonansi rendah, desain crossover menarik, dan desain low-end lembut.

Di era modern sekarang, tweeter kerucut jarang digunakan pada hi-fi modern dan lebih umum diaplikasikan pada komponen seperti sistem stereo kompak, speaker mobil, dan boom boxes.

Namun, belakangan ini beberapa produsen speaker ternama mulai kembali menggunakan tweeter kerucut.

Khususnya pada kreasi model cincin fenolik CTS untuk menciptakan suara vintage.

2. Tweeter Kubah

Driver tweeter kubah dibuat dengan memasang kumparan suara pada kubah yang terbuat dari logam tipis. Kedua komponen tersebut dirangkai pada magnet (pelat) atas melalui suspensi rendah.

Tweeter kubah biasanya tidak memiliki bingkai, hanya pelat depan simple di rakitan magnet.

Tweeter kubah dikategorikan berdasarkan diameter kumparan suara di kisaran 19 mm - 38 mm.

Sebagian besar tweeter kubah yang saat ini diterapkan di speaker hi-fi mempunyai diameter 25 mm. Elemen utama pemancar tweeter kubah terletak pada radiator cincinnya.

3. Tweeter Piezo/Piezoelectric

Sesuai namanya, tweeter piezo electric berisi kristal listrik yang dikombinasikan dengan diafragma mekanis.

Sinyal audio yang berada dalam kristal akan memberikan respon dengan melenturkan tegangan listrik pada seluruh permukaan listrik, dan mengubah energi listrik menjadi mekanik.

Konversi getaran listrik ke mekanis dan konversi getaran mekanik menjadi energi listrik merupakan dasar pengujian gelombang ultrasonik sehingga menghasilkan efek piezoelektrik.

Tweeter piezo jarang diaplikasikan pada audio kelas atas karena tingkat ketepatannya rendah.

Biasanya tweeter piezo digunakan dalam alarm, bel, mainan, kabinet speaker bass dan gitar, komputer model lama, klakson, hingga speaker stereo.

4. Tweeter Pita

Ribbon tweeter atau tweeter pita menggunakan diafragma tipis yang terbuat dari bahan plastik atau aluminium dan didukung koil planer untuk memproduksi frekuensi tinggi.

Perkembangan tweeter pita mengikuti perkembangan mikrofon pita. Tweeter jenis ini terbuat dari material yang sangat ringan sehingga mampu berakselerasi tinggi.

Pada dasarnya, tweeter pita tidak mampu menghasilkan output tinggi.

Namun, pada versi terbarunya driver tweeter pita memiliki kekuatan lebih tinggi sehingga bisa menghasilkan suara berskala besar dan dapat melayani ribuan audiens.

Untuk membuat line array frekuensi tinggi dengan tekanan suara lebih besar dibandingkan tweeter konvensional, maka bisa menyiasatinya dengan menumpuk driver pita secara vertikal.

5. Tweeter Elektrostatik

Cara kerja tweeter elektrostatik sama dengan prinsip speaker elektrostatik full-range atau headphone elektrostatik.

Jenis driver ini memanfaatkan diafragma tipis dari plastik atau bahan sejenisnya, dengan lapisan konduktif tipis, dan digantung di antara dua lembaran logam berlubang (stator).

Tweeter elektrostatik dapat menghasilkan tegangan tinggi mulai dari ratusan hingga ribuan volt.

Meskipun memiliki kualitas baik dan terbukti efektif dalam meminimalisir distorsi harmonik, tapi segmen pasar jenis tweeter ini sangat kecil karena harganya dianggap relatif mahal.

6. Tweeter AMT

Air Motion Transformer (AMT) bekerja dengan cara mendorong udara keluar secara tegak lurus sesuai diafragma.

Dalam beberapa dekade terakhir, pihak ESS of California memproduksi rangkaian pengeras suara hibrida menggunakan tweeter AMT.

AMT memiliki tingkat output cukup besar dengan desain lebih kokoh jika dibandingkan tweeter pita atau elektrostatika, tetapi mempunya gerakan elemen dengan massa rendah.

7. Tweeter Tanduk

Jenis tweeter ini digunakan untuk dua tujuan, yaitu pengontrol dispersi dan pemasangan diafragma tweeter ke udara untuk menghasilkan efisiensi lebih tinggi.

Tweeter tanduk juga dikenal dengan sebutan driver komprehensi dan dari segi fungsi jauh berbeda dengan tweeter pada umumnya.

Apabila digunakan secara baik dan benar, maka tweeter tanduk dapat meningkatkan respon off-axis dengan mengurangi direktivitas pada klakson.

Tweeter tanduk memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan tweeter konvensional. Jenis tanduk tidak mampu menghasilkan output tinggi.

Penutup

Driver tweeter memiliki peran penting terhadap suara yang dihasilkan oleh sebuah speaker.

Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil suara berkualitas, Anda harus cermat dalam memilih jenis tweeter yang akan dipakai.

Sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan dan juga anggaran yang dimiliki.

Baca Juga: