Apakah Sultan Bone Arung Palakka seorang Pemberontak?

Swarariau.com, Sejarah Arung Palakka -- Didalam penelusuran sejarah bangsa Indonesia terdapat salah satu nama dari beberapa kesultanan tangguh di kawasan Sulawesi, salah satunya yaitu Kesultanan Bone yang terkenal dengan sosok bernama Arung Palakka.
 
 ...Dalam Sejarah Indonesia, 
 
Kesultanan Bone tidak terlalu banyak di kupas dalam tutur sejarah Indonesia di bangku sekolah. namun satu hal yang perlu kita ketahui bahwa Kesultanan Bone merupakan kesultanan yang memiliki kekuatan yang ditakuti Belanda kala itu dan penakluk Kerajaan Makassar (Tragedi Sultan hasanuddin vs Belanda dan Arung Palakkan).
 

Menelusuri Sejarah Singkat Kesultanan Bone

...Kesultan Bone adalah bagian dari sejarah kita,

 

Mempelajari sejarah Kesultanan Bone sama artinya kita sedang mencari dan mengali informasi lebih mendetai tentang sebuah paradigma sejarah yang benar.

 

Kesultanan Bone adalah salah satu kesultanan yang berdiri di kawasan Sulawesi, terletak di bagian barat daya atau tepatnya di daerah Provinsi Sulawesi Selatan sekarang ini. 

 

Kesultanan Bone ini Menguasai areal sekitar 2600 km2 yang menjadi daerah kekuasaannya.


Akkarungeng ri Bone adalah sebutan lain untuk kesultanan Bone ini.

 

Awal mula berdiri dan terbentuknya kerajaan atau kesultanan Bone ketika kedatangan Tomanurung ri Matajang MatasilompoE yang mempersatukan 7 komunitas yang dipimpin oleh Matoa.

 

...Selanjutnya,

 

Tercatat dalam sejarah yang mengatakan bahwa Tomanurung ri Matajang MatasilompoE adalah penguasa pertama di Kesultanan Bone ini. 

 

Ketikan itu sang Manurung ri Matajang memutuskan untuk menikahi Manurung ri Toro yang kemudian mencetuskan La Ummasa Petta Panre Bessie sebagai Arumpone kedua.

 

Pada kisah selanjutnya saudara perempuannya menikah dengan La Pattikkeng Arung Palakka yang yang kemudian mencetuskan La Saliyu Karampelua sebagai Arumpone ketiga

 

...Di masanya, 


Kerajaan Bone semakin luas berkat keberaniannya dan keahlian-nya dalam memimpin kesultanan Bone. Strategi perang melawan musuh selalu beliau terapkan dengan cukup hati-hati dan harus berakhir dengan sebuah kemenangan.

 

Arung Palakka adalah Pahlawan Bagi Masyarakat Bone
Arung Palakka adalah Pahlawan Bagi Masyarakat Bone



Kekuasan Bone terus melakukan perluasan wilaya kekuasaan kerajaan Bone ke kawasan bagian utara dimana pada bagian tersebut terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Luwu yang berkedudukan di Cenrana, muara sungai WalennaE.

 

...Nah,

Kala melakukan perluasan wilayah kekuasaan maka terjadi lah perang antara Arumpone La Tenrisukki melawan Datu Luwu Dewaraja yang kala itu dapat diselesai dengan kemenangan Kesultanan Bone dan Perjanjian Damai Polo MalelaE ri Unynyi.

 

Kala setetelah peperangan, 


Kondisi dinamika politik militer diera tersebut yang selanjutnya diputuskan oleh penasehat kerajaan, Kajao Laliddong pada Arumpone La Tenrirawe BongkangngE untuk membangun koalisi dengan tetangganya yakni Wajo dan Soppeng. Koalisi tersebut dikenal dengan Perjanjian TellumpoccoE.

 

Kala itu, Ratu Bone, We Tenrituppu merupakan pemimpin Bone yang pertama kali masuk Islam. Namun Islam diterima secara sah dimasa Arumpone La Tenripale Matinroe ri Tallo Arumpone kedua belas.

 

Pada kepemimpinan sebelumnya yakni La Tenrirua memeang sudah menyambut dan menerima Islam dengan baik namun hal tersebut ditampik oleh hadat Bone yang mereka sebut dengan sebutan Ade Pitue yang hingga pada akhirnya dia hijrah ke Bantaeng dan meninggal disana.

 

Sejarah mengungkapkan bahwa ketika itu kala Islam diterima secara resmi oleh kesultanan, maka rangkaian dan tata cara hadat Bone yang menjadi pegangan mereka berubah. 

 

Ditambahkan jabatan Parewa Sara (Pejabat Syariat) yakni Petta KaliE (Qadhi). Namun, posisi Bissu kerajaan tetap dipertahankan.

 

Bone berada pada puncak kejayaannya sesudah Perang Makassar, 1667-1669. Bone menjadi kerajaan paling berpengaruh dijazirah unsur selatan Sulawesi.

 

Kala itu, saat perang Makassar mereka mengutuskan La Tenritatta Arung Palakka Sultan Saadudin sebagai penguasa tertinggi. 

 

Kemudian diwarisi oleh kemenakannya yakni La Patau Matanna Tikka dan Batari Toja.

 

Arung Palakka, Pahlawan atau Pemberontah?

Arung Palakka VS Sultan Hasanuddin
Arung Palakka VS Sultan Hasanuddin



Nah, hal ini masih sangat rancu dalam penelitian sejarah. Hal tersebut juga terjadi pada referensi-referensi resmi buku sejarah yang menyebutkan bahwa seorang arung palakka sebagai Penghianat dan pemberontak.

 

Hal tersebut merujuk kepada kala Arung Palakka meminta pertolongan Belanda kala ingin melawan Sultan Hasanuddin.

 

...Sebenarnya, 


Ini adalah bagian dari siasat Arung Palakka agar mampu mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Makassar.

 

Sudut pandang dan standar penilaian sejarah tersebut menempatkan Arung Palakka sebagai penghianat atas dasar taktik perang yang berkerjasama dengan Belanda.

 

Kerajaan-kerajaan di Nusantara ialah kerajaan yang merdeka dan berdaulat masing-masing. Maka Arung Palakka ialah pahlawan Kerajaan Bone.

 

Lalu apakah Arung Palakka pun seorang pahlawan kemanusiaan?

Nah, menarik nich! Sebuah kajian yang membutuhkan sebuah pembahasan panjang, oleh sebab kemanusiaan tersebut tidak mengenal perbedaan antara standar yang Latoa ataupun yang Lamuda.

 

Standar penilain yang dapat digunakan untuk menilai sebuah arti terdahap kebaikan kemanusiaan butuh standar yang tidak lekang oleh panas, tidak lapuk sebab hujan. 

 

Yaitu standar yang berlandaskan nilai mutlak, standar yang ditentukan oleh Allah SWT, laksana Firman Nya dalam S. Al Hajj 39 dan 40:

 

Udzina lilladziena yuqatiluwna biannahum dzhulimuw wa inna Llaha’ala nashrihim laqadier. Alladziena ukhrijuw min diyarihim bi qhayrihaqqin illa an yaquwluwna rabbuna Llah, 

 

Diperbolehkan berperang untuk mereka yang dizalimi dan bahwasannya Allah berkuasa memenangkan mereka. Yaitu mereka yang diusir dari tanah airnya dengan tidak semena-mena, melulu karena mereka berbicara Maha Pengatur kami ialah Allah.

 

La Maddaremmeng, Raja Bone ke-13, 


Merealisasikan Syari’at Islam dengan murni dan konsekuen. La Maddaremmeng menggunakan prinsip Rabbuna Llah, Maha Pengaturku ialah hanya Allah SWT, menggunakan aturan menurut keterangan dari Firman Allah dalam kerajannya.

 

Makam Arung Palakka
Makam Arung Palakka



Sebenarnya La Maddaremmeng ini perlu diusung dalam sejarah, bahwa ia melampaui gerakan Paderi di Minangkabau.

 

La Maddaremmeng ialah Pahlawan Islam. Ia membasmi adat kelaziman yang berlawanan dengan Syari’at Islam sebagaimana halnya berjudi, menyabung ayam, minum tuak.

 

Yaitu sejalan yang diajukan oleh Taunta Salamaka untuk Karaeng Pattingalloang.

 

Kalau Tauanta Salamaka darurat meninggalkan Kerajaan Gowa, maka Lamaddaremmeng ribut dengan Kerajaan Gowa yang masih merawat tradisi yang berlawanan dengan Syari’at Islam itu.

 

Bone kalah perang, sebanyak rakyatnya ditawan, dikerahkan ke Gowa guna kerja paksa, dengan kata lain diusir dari tanah airnya dan dizalimi. Arung Palakka berperang untuk membasmi kezaliman ini.

 

Sampai sekitar ini Arung Palakka masih mengisi kriteria pahlawan kemanusiaan tersebut menurut keterangan dari standar Al Quran:



Berperang melawan perlakuan terhadap rakyatnya yang zhulimuw, dizalimi,ukhrijuw min diyarihim, diusir dari tanah airnya guna kerja paksa.

 

Nabi bersabda: Qulilhaqqa meski kana murran, katakanlah kebenarantersebut walaupun pahit.

 

Arung Palakka memerangi Pariaman, wilayah asal Mara Rusli, penulis roman Sitti Nurbaya dan roman sejarah La Hami.

 

Bukti sejarah bahwa Arung Palakka memerangi dan mengungguli Pariaman ialah payung atribut kerajaan tersebut masih ada kini tersimpan di Bone.

 

Salah seorang Kepala Kanwil Perhubungan Laut, almarhum Drs. Norman Razak pernah menuturkan, katanya: Wah, nenek moyang saya dipungut payung kebesarannya diangkut ke Bone sesudah Arung Palakka mengungguli Pariaman. Arung Palakka memiliki hak kemerdekaan memilih mitranya dari kerajaan manpun.

 

Namun dengan memerangi Pariaman sebagai persyaratanguna mendapatkan pertolongan dari akan mitranya, yakni Belanda, ia beraksi menzalimi sesama manusia, yang dalam urusan ini rakyat Pariaman. 

 

Dan inilah cacat Arung Palakka untuk sebuah gelar pahlawan kemanusiaan. WaLlahu a’lamu bishshawab.

 

Kesaktian Keris dan Kehebatan Arung Palakka?

...Kehebatan Arung Palakka,

 

Kehebatan sultan dari Kesultanan Bone ini hingga berhasil membawa nama suku Bugis menjadi salah salah satu suku yang paling ditakuti kekuatan maritimnya pada abad ke-17 diseluruh Nusantara ini, keberadaan dan keberanian Arung Palakka ini menjadi pandangan umum terhadap suku Bugis.

 

Ada banyak hal yang menarik untuk dibawah,

 

Salah satunya adalah mengenai sebuah kesaktian Arung Palakka dan salah satunya adalah benda-benda pusaka berupakeris yang digunakan oleh raja ke-15 di Kesultanan Bone.

 

Diketahui Arung Palakka memiliki sebilah keris yang paling terkenal adalah Keris La Makkawa. Keris yang memiliki nama lain Tappi Tatarapeng ini seluruh permukaanya dilapisi emas.

 

...Semua lapisannya emas, dari hulu dan sarungnya,

 

Uniknya,

 

Menurut penuturan bahwa Keris ini berbisa, jika tersayat oleh keris La Makkawa ini maka dalam sekejap akan mati.  

 

Itulah kenapa namanya La Makkawa, karena hanya dengan sekali goresan maka musuh akan langsung mati.

 

Peninggalan lainnya berupa Pedang Pendek, kelewang La Tea Riduni,

 

Pedang ini juga berlapis emas dan dihiasi batu intan permata. Nama lain dari pedang pendek ini adalah Alameng.

 

Demikian sekilas sejarah Arung Palakka, seorang yang selalu ada dihati masyarakat Bone, sosok pahlawan yang selalu memperjuangkan dan mengangkat Rakyat Bone dari masa sulit dan terjajah.

 

Terjawab sudah! 

 

Apakah Sultan Bone Arung Palakka seorang Pemberontak? Silahkan kalian membuat kesimpulan berdasarkan beberapa referensi.


Jangan hanya berdasarkan satu referensi saja!